Selasa, 21 September 2010

Sejarah Yang Benar Tentang Yesus Dan Kebangkitan Yerusalem Yang Kedua

# Nubuat Yesaya tentang Elia, yang mempersiapkan jalan bagi sang Mesias. Kitab Yesaya 40 : 3 : Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Dalam pemahaman orang Nasrani, kedatangan Sang Mesias akan didahului kedatangan nabi Elia.Adalah sangat penting untuk mengetahui siapakah Elia, guna mengetahui siapa Sang Mesias sebenarnya.





 Dalam Markus 1 : 2-8 : Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Ruhul Qudus.   Jadi benarlah bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia itu sendiri, dan Mesias yang datang setelahnya adalah Yesus .
 
3.           Kalau kita perhatikan banyak sekali nubuat para nabi tentang keruntuhan Yerussalem yang digenapi pada zaman Zedekia. Tetapi para nabi juga menubuatkan akan adanya pemulihan Yerussalem oleh sang Mesias.
4.            Dalam mimpi Nebukadnezar, tersebutlah negara Romawi sebagai kaki patung yang terbuat dari campuran besi dan tanah liat. Kemudian terungkitlah sebuah batu tanpa campur tangan manusia, bergulir dan menghantam kaki patung tersebut sampai hancur berkeping-keping. Herodes, sebagai raja Romawi, tentunya tahu nubuat yang menunjuk kerajaannya ini. Dia pasti khawatir dan merasa terancam kekuasaannya akan digulingkan oleh sang Mesias.
 
5.           Bayangan orang akan Yesus, bahwa dia hanyalah Mesias secara rohani yang mengajak orang-orang kepada kasih, seperti halnya pendeta dan kyai. Tapi kalau kita lihat kenyataannya, seorang penguasa tidak akan cemas akan adanya kyai/dai, Syekh Arab atau Paus sekalipun yang datang ke Indonesia. Tapi penguasa akan marah dan emosi akan adanya GAM, Organisasi Papua Merdeka dan gerakan separatis lainnya. Maka pastilah Yesus bukan Mesias secara rohani tapi secara mesias politis, karena kedatangannya adalah untuk membebaskan bani Israel dari perbudakan dan memulihkan kembali yerusalem yang telah hancur.
6.            Tugas Yesus adalah sebagai Sang Mesias/Penebus Dosa. Anggapan umat Nasrani, Yesus adalah penebus dosa umat manusia semenjak zaman Adam, karena Adam telah berdosa karena memakan buah khuldi sehingga dosa ini turun-temurun kepada anak turunannya.
7.           Sebenarnya bukan begitu, definisi dosa dalam kamus Alkitab adalah “Tindakan manusia secara perorangan ataupun secara bersama-sama yang menyimpang dari kehendak dan hukum Allah.” Dan Yesus bukanlah penebus dosa seluruh umat manusia, tetapi khusus kepada bani Israel, karena Yesus diutus kepada Israel.
8.           Kapan Israel melakukan dosa? Adalah semenjak masa Rehabeam-Yerobeam, Israel berdosa, dengan berpecah-belah, bersekutu dan mengadopsi ideologi bangsa-bangsa, sehingga Allah marah dan diutuslah tangan kirinya (Nebukadnezar) untuk mencambuk dan mencampakkannya dalam perbudakan yang berkepanjangan selama 700 tahun, sampai zaman Yohanes Pembaptis.
9.            Jadi setiap Rosul adalah penebus dosa bagi kaumnya, untuk melepaskan mereka dari perbudakan menuju pembebasan dan Tanah yang dijanjikan (Yerussalem).
10.         Disini Bani Israel memperbaharui janji mereka kepada Allah, karena janji pertama telah dikhianati. Itulah mengapa Kitab Taurat Musa disebut Perjanjian Lama, dan Injil Yesus disebut Perjanjian Baru.
 
Misteri Kelahiran Yesus
1.            Tentang kisah bahwa Yesus lahir di kandang domba, banyak orang salah persepsi, menganggap bahwa Injil menceritakan lahirnya secara jabang bayi. Domba adalah perumpamaan/amsal dari umat Allah (Matius 9 : 36) . Maksudnya Yesus lahir diantara umatnya. Kelahiran disini adalah kelahiran sebagai Sang Mesias, bukan kelahiran jabang bayi, yaitu waktu Yesus mengumumkan dirinya sebagai Utusan Allah dihadapan ummatnya bani Israel yang mengikutinya.
2.            Yang sesungguhnya adalah Yesus dilahirkan dua kali, kelahiran fisik dan kelahiran ruhani . Kelahiran pertama secara biologis dia dilahirkan oleh ibunya tetapi pada kelahiran kedua yaitu kebangkitan dia dilahirkan oleh umat sebagai pimpinan. Dalam dimensi ruhani Yesus bukan anak Yusuf dan Maria, dia adalah penjelmaan dari Ruhul Qudus, yaitu Ruh All a h yang sebagian ditiupkan kepada Maria dan kepadanya sehingga segala perkataan Yesus adalah perkataan Allah. Oleh karenanya, istilah Bapak dan Anak bukanlah anak darah dan daging, hubungan Yesus dengan Allah seperti hubungan bapak dan anak, Yesus sebagai Anak Allah dalam arti Yesus sebagai R osul /Mesias dan Allah sebagai Bapak ( Tuan/ Rob b ). Demikian pula semua pengikut Yesus akan disebut anak-anak Allah, tentu saja selama mereka berbicara wahyu atau firman Allah. Matius 5 : 9 : “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”
3.            Dalam dialognya dengan Nikodemus (yoh 3 : 3-7), Yesus menegaskan bahwa : “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali , ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” Dia (Yesus) bicara soal kelahiran yang kedua, yang ditanggapi secara harfiah (jasmaniah) oleh Nikodemus. Tentu saja yang dimaksud yesus dengan kelahiran kembali seseorang untuk kali kedua bukanlah kelahiran fisik atau kebangkitannya dari kuburan tanah, tetapi setiap manusia harus terlahir kembali sebagai “manusia baru”, yaitu “manusia ruh”.
4.            Saat kelahiran kedua Yesus itu adalah pada saat pembabtisan. Momen historis seputar pembabtisan Yesus dapat dilihat dalam Injil Lukas 3 : 21-22. Dari kisah tersebut jelas tergambar bahwa pembabtisan Yesus sebagai anak “Ruh” Allah (son of God) terjadi bukan di saat Yesus berada dalam kandungan (fisik) Maria, tetapi di saat dia sudah dewasa, awal kenabiannya. Sehingga dia memiliki legitimasi spiritual untuk melakukan tugas mesianiknya. Pada momen pembabtisan inilah yang menjadikan Yesus sebagai “Anak Allah” sehingga dia memiliki hubungan special dengan Tu(h)an Allah, bukan pada proses pembuahan di dalam rahim ibundanya atau saat kelahirannya sebagai bayi.
 
Strategi Yesus
1.            Yesus selalu taat kepada hukum Herodes, maka tidak ada alasan untuk menjerat dia ke pengadilan, dalam kitab Matius 22 : 15-22.
2.           Yesus selalu berkata-kata dalam bahasa perumpamaan bila berada di khalayak umum, tetapi akan diuraikannya kemudian kepada murid-muridnya, dalam kitab Markus 4 : 33-34.
3.            Tujuan Yesus berkata dengan perumpamaan adalah supaya orang-orang selain pengikut Yesus tidak mengetahui rahasia dari Kerajaan Allah, dalam kitab Matius 13 : 10-11.
 
Fase-Fase Perjuangan Yesus
Yesus sebagai Utusan Allah, tidak menggunakan cara baru untuk menegakkan Kerajaan Allah. Diapun mencontoh yang sebelumnya, yakni Musa. Allah menciptakan langit dan bumi selama 6 hari, dan pada hari ke tujuh Allah istirahat/sabat. Maka pekerjaan Allah ini sudah semestinya akan ditiru oleh Anaknya. Anaknya juga bekerja selama 6 hari, dan pada hari ke tujuh dia sabat. Bekerja disini maksudnya adalah membangktikan/menegakkan kerajaan Allah. Hari disini menunjukkan bukan hari dalam hitungan 24 jam, tetapi “masa /fase” . Kita lihat bahwa Musa pun menggunakan 6 fase dalam menegakkan kerajaan Allah, maka Yesus pun 6 fase. Karena Yesus tidak meninggalkan ajaran Taurat, tapi menggenapinya (Matius 5 : 17)
 
1.            Fase dakwah Hari pertama  
Matius 12:19 : “Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.”
 
2.            Fase dakwah Hari kedua
Matius 10:27 : “Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.” Konsekuensi atas dakwah hari kedua
Markus 13:9-10 : Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Kekerasan fisik apapun yang menimpa pengikut Yesus, tidak boleh dibalas, karena masa ini adalah masa pengorbanan dan penderitaan
Matius 5:39 : Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Sebenarnya itulah makna dari penyaliban, salib adalah lambang dari penderitaan, yang disangka orang adalah secara fisik, padahal Yesus banyak berkata dalam perumpamaan.
Seperti halnya dalam Matius 16:24 : Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku
 
3.            Fase Hari ketiga (Fase pindah secara teritorial)
Maka setelah dua hari (disalib), pada hari ketiga Yesus dibangkitkan. Dalam kitab Matius 20 : 19 : “Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan ." Kejadian inilah yang oleh gereja dikatakan bahwa yesus bangkit dan naik ke langit dan duduk di sebelah kanan Allah. Pemahaman yang benar bukan begitu, tetapi yang dimaksud yesus dibangkitkan pada hari ketiga adalah yesus hijrah ke suatu tempat karena bangsanya sudah tidak menerimanya lagi. Lalu, kemana Yesus hijrah? QS 23 ayat ke-50 = Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.
 
4.            Fase Hari keempat (Fase perlawanan secara fisik)
Matius 10 : 34-36 : Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
Lukas 22:36 : Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang . Jubah adalah sebagai simbol dakwah, dan ketika memasuki fase ke empat, jubah tidak diperlukan lagi, tetapi yang dibutuhkan adalah pedang. Pedang sebagai simbol perang atau perlawanan kepada musuh, dalam hal ini adalah kepada Romawi.
 
Fase Hari Kelima (Fase kemenangan merebut Yerusalem)
Matius 21 : 12-13 : Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis : Rumah-Ku akan disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Bayangkan kenapa Yesus berhasil masuk ke Yerusalem,  padahal Yerusalem dijaga dengan ketat oleh ribuan tentara romawi. Apalagi Yesus dikenal sebagai “Raja Bani Israel”, musuh politis bagi Romawi, tentu tidak sembarangan dia bisa masuk ke Yerusalem, kalau bukan dengan cara mengangkat pedang.
 
Fase Hari Keenam (Fase Tegaknya kerajaan Allah)
Matius 19:28 : Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Matius 16:28 : Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." Yesus berkata seperti ini untuk memperkuat atau menegaskan kepada para sahabatnya bahwa kerajaan Allah PASTI akan tegak, sebagai jaminan ada di antara sahabatnya yang tidak akan mati sebelum melihat tegaknya kerajaan Allah.
Lukas 4 : 17-21 : Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Genap dalam artian sudah terwujud apa yang telah dinubuatkan oleh Yesaya, berarti kerajaan Allah tegak pada waktu itu.

Yesus Tidak Mati Dalam Penegakan Kerajaan-Nya
1.            Lukas 24 : 36-43 : Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
3.            Yesaya 53 : 10 : Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut , dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Tegaknya Yerusalem Kedua Dan Nubuat Akan Keruntuhannya
1.            Allah yang telah berjanji kepada Bani Israel dengan pemulihan Yerussalem tidaklah mungkin akan mengingkari janji-Nya. Maka tegak dan berdirilah Kerajaan-Nya pada masa Yesus dan berjaya selama kurang lebih 700 tahun sama seperti pada zaman Musa-Yosua. Cuman fakta ini dihilangkan dari peredaran sejarah, sehingga dunia tidak dapat melihat sejarah tegaknya kerajaan Allah di zaman Yesus.
2.            Kalau ada yang mengatakan bahwa Yesus belum memulihkan Yerussalem pada zamannya, atau bahkan mati dalam misinya, maka sesungguhnya orang tersebut telah menuduh bahwa Yesus adalah nabi palsu, karena tidak menggenapi nubuat para nabi. Atau lebih dari itu, mereka sebenarnya menuduh bahwa para nabi yang menubuatkan Mesias adalah para nabi palsu, juga Allah yang memerintahkan mereka untuk bernubuat adalah Allah yang pembohong.
3.            Tapi sunnatullah tetap berlaku, dua kali kerajaan Allah ditegakkan Bani Israel, pasti akan runtuh kembali. Hal ini supaya tergenapi nubuat para nabi akan dua kali kerusakan (Marrotain) 
4.            Lukas 21 : 20-24 : "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
5.            Lukas 21 : 5-6 : Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Yang dimaksud Bait Allah disini adalah kerajaan Allah.

Setelah itu Yerussalem dijajah lagi oleh Romawi, mulai saat itu sejarah tentang pemulihan 
Yerussalem oleh Yesus dihapus dalam sejarah dunia. Dikatakan dalam Daniel 7 : 25 = Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Jadi itulah mengapa kita sekarang tidak mendapati data sejarah tentang Yerussalem kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar